Senin, 16 Mei 2011

Keraguan Jawaban Ketri tunggalan Allah

Menjadi Kristen dari denominasi apapun pasti kita pernah dibabtis. Mungkin cara pembabtisan berbeda, ada yang dengan selam, percik tapi semuanya adalah babtisan, tanda materei milik Allah. Sejak pembabtisanlah kita menjadi milik Tuhan. Dibabtis dengan nama Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus.
Pemahaman tentang Tri tunggal Allah ini sering kali tidak matang sehingga membuat kita ragu-ragu menjawab pertanyaan saudara kita diluar Kristen. Pada saat menjelang dewasa, ada sakramen penguatan yang dinamai Peneguhan Sidi dikalangan Protestan. Disinipun belum juga matang, kerena seringkali materi pengajaran sudah dalam bentuk modul dan para guru ketekitis atau pengajar katekesasi belum memahami metode penjelasan yang sederhana. Penjelasan sederhana yang dapat dengan mudah dipahami oleh anak-anak muda/abg berumur 16 - 19 tahun. Umur yang masih pada tahap pencarian identitas diri.
Sampai usia dewasa pasti akan berkembang secara sosial saat mereka mulai memilki teman yang tidak satu iman dengan mereka tentu seharusnya siap bila menemui pertanyaan tentang Ketuhanan Tri Tunggal. Pengalaman penulis pernah mengalami hal yang tidak nyaman seputar pertanyaan Tri Tunggal ini. Yang ada hanya debat kusir. Padahal seharusnya ada jawaban yang lebih sederhana dan tidak menjadi polemik.
Ada sebuah bolg yang siap menjawab seluruh pertanyaan yang timbul seputar Tri Tunggal Allah ini. Yang jelas semua bermuara pada kemuliaan Tuhan yang kita sembah dan yakini. Disini dengan mudah dapat dijumpai tanya jawab tentang keTuhanan Tri Tunggal, dialog bermacam-macam keraguan oleh kita sendiri sebagai umat Kristen dan terutama bagaimana menjawab pertanyaan yang oleh kita sendiri belum jelas karena berbagai keterbatasan. Silahkan kunjungi situs http://www.isadanislam.com/tanya--jawab/isa-al-masih/80-bagaimana-pandangan-al-quran-mengenai-kematian-dan-kebangkitan-isa-al-masih Semoga dengan membuka situs ini kita mendapat pencerahan. Tuhan Yesus sumber segala pengetahuan dan kebijaksanaan memberkati kita sekalian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar